Samarinda - Kepala Dinas Kesehatan Samarinda dr.Rustam menyebutkan bahwa bakteri difteri yang akhir-akhir ini menjadi topik utama didalam masyarakat sudah ditanggapi dengan cepat oleh pihaknya. Beliau mengatakan bahwa difteri merupakan bakteri yang bisa dicegah dan disembuhkan dengan cepat,bahkan bakteri ini masih jauh ancamannya dibanding virus-virus yang lain. “difteri ini merupakan penyakit yang muncul dari bakteri,sebenarnya banyak yang lebih berbahaya seperti demam berdarah atau flu burung. Jadi jangan panik,sejauh ini di Samarinda pun sudah mulai membaik keadaannya”. Beliau mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh kawan-kawan dari Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 dalam menindak lanjuti untuk mendalami sejauh mana tindakan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Samarinda dalam pencegahan difteri.
Sejauh perkembangan yang terjadi bahwa bakteri difteri membuat masyarakat samarinda panik sehingga pemerintah maupun dokter spesialis memberikan vaksin imunisasi secara gratis maupun berbayar, untuk menghindari vaksin palsu yang dilakukan oleh oknum apa langkah pemerintah dinas kesehatan menyikapi tersebut,“ tanya ketua BPM fakultas hukum M. Rizky Febryan.

Sejak awal difteri mulai terdengar kami sudah terbitkan surat waspada dini kasus difteri,sampai pada tanggal 14 desember 2017 untuk pertama kalinya muncul korban difteri di Samarinda. Beberapa langkah setelah itu sudah dilakukan sebagai upaya pencegahan seperti jumpa pers,siaran tv dan radio,pembagian masker,hingga vaksin teratur untuk masyarakat Samarinda. Kepala Dinas Kesehatan menghimbau agar melakukan vaksin di posyandu terdekat dan meminta bet vaksin agar terhindar dari vaksin palsu,serta mengenakan masker ditempat yang ramai pengunjung untuk mencegah penularan bakteri difteri.
dr.Rustam berpesan kepada seluruh masyarakat agar cermat dan bijaksana dalam menanggapi informasi yang beredar di media dan menepis isu hoax “jangan mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum jelas kepastiannya,karena sampai saat ini belum ada yang meninggal dunia dan keadaan sudah mulai kondusif.” (17/01/2018)
#MahasiswaPeduli
#Salam1Merah
#FakultasHukum
#UNTAG45samarinda

JANUARY 17, 2018

fyi👆
happy monday😊

JANUARY 15, 2018

Tanggal 15 Januari diperingati sebagai Hari Peristiwa Laut dan Samudera atau Hari Dharma Samudera. Walaupun tidak ada perayaan khusus seperti hari-hari besar lainnya, peristiwa ini sangat penting dan berarti untuk bangsa Indonesia. Sejarah peristiwa ini adalah pertempuran heroik yang terjadi di Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962. Pertempuran tersebut adalah pertempuran antara Tentara Indonesia melawan Belanda untuk membebaskan bumi papua yang saat itu belum kembali ke pangkuan NKRI. Kapal yang digunakan dalam pertempuran itu adalah kapal perang RI Macan tutul, Kapal perang RI Harimau, dan Kapal perang Kumbang. Pada peristiwa tersebut telah gugur Laksamana muda TNI Yos Sudarso beserta 25 awak kapal sebagai kusuma bangsa.

KRI Macan tutul yang melakukan patroli sekaligus misi pendaratan bagi sukarelawan asal Irian ke Kaimana itu berangkat bersama KRI macan kumbang dan KRI Harimau, 3 Kapal cepat torpedo yang dimiliki ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) pada masa itu. Misi itu adalah bagian dari operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) yang didengungkan oleh Bung Karno pada 19 Desember 1961. Isi seruan itu adalah kibarkan Sang saka merah putih di Irian, Gagalkan pembentukan negara boneka Papua oleh Belanda, dan bersiaplah untuk mobilisasi umum guna menjaga persatuan dan kesatuan.

#JASMERAH (Jangan sekali-kali melupakan sejarah!!!) -Bung Karno-

JANUARY 15, 2018

RAPAT PROKER PENGURUS SENAT MAHASISWA FAKULTAS HUKUM 2017 - 2018.

JANUARY 14, 2018